Bab 72 - Popularitas Keluarga Yashura
Konflik kecil antara Pangeran Tatalghia dan Purple Garden Sect tak menjalar ke mana-mana.
Karena dua Guardian yang menjaganya terus-menerus memperingati si pangeran untuk tak gegabah, Shadow dan dua kerabatnya berhasil membawa pergi Lyla tanpa perlu ada keributan.
Sedang di tempat lain.
Jeda antara babak kedua dan ketiga digunakan orang-orang untuk beristirahat atau memperluas koneksi. Banyak yang saling tamu bertamu.
Saat ini, di sebuah ruangan khusus yang tak jauh dari balai desa, seorang wanita paruh baya yang cantik dan nenek tua saling berhadapan untuk menikmati cangkir teh masing-masing.
“Terima kasih Sect Master Yeela sudah mau melindungi Lyla barusan,” kata Nenek Sari pelan-pelan dengan perasaan tulus. Tak ada rasa curiga atau tanda tak ramah lain di suaranya. “Aku tau Blackwood isinya orang-orang picik. Tapi aku gak menyangka ayahnya bakal melampiaskan amarahnya pada gadis kecil itu. Apalagi melihatnya diam saja ketika pangeran sialan itu bertindak...”
Sontak saja mata nenek yang tenang itu dibanjiri oleh rasa benci yang pekat sekali. Sect Master Yeela bisa melihat murka dari sorotan mata nenek itu. Nenek Sari tak akan bisa puas sebelum mencincang “pangeran sialan” yang ia maksud.
“Nenek Sari gak perlu terlalu sopan. Nenek sudah bersedia melepaskan dua gadis itu pada junior ini. Sudah sewajarnya Yeela melindungi murid di bawah bimbinganku.”
Dibandingkan dengan sebelumnya, sikap Sect Master Yeela dan nada bicaranya terdengar lebih sopan. Nenek Sari pun, tak mengerti apa yang diincar oleh Purple Garden Sect ingin menikahkan benih terbaik mereka ke Keluarga Yashura.
Tapi melihat seberapa niatnya mereka, Nenek Sari hanya diam. Ia mengerti bagaimana Purple Garden Sect bersikap. Beberapa murid mereka yang terbaik dan tercantik, akan dinikahkan ke keluarga elite atau clan besar sebagai upaya pembangunan hubungan diplomatis. Tentu saja mereka tak memaksakan murid-murid mereka untuk menjadi alat sekte.
Sudah tradisi Purple Garden Sect untuk melarang murid-murid mereka menikah dan berhubungan. Orang-orang luar tak banyak mengerti sikap sekte ini, tetapi aturan mereka tidaklah begitu ketat.
Beberapa benih perempuan, yang biasanya memiliki paras dan kecerdasan di atas rata-rata, sekaligus juga mereka yang ambisius, akan mempelajari seni diplomatik dan manajemen yang mendalam dari salah satu divisi di Purple Garden Sect.
Benih-benih yang seperti ini kemudian akan mengikuti banyak acara-acara sosial keluarga tingkat atas. Mereka yang cakap menjalin koneksi adalah benih yang disukai sesepuh di Purple Garden Sect, apalagi yang berhasil menikah dengan fraksi-fraksi kuat lainnya.
Banyak pihak yang mencibir sikap sekte yang diisi oleh para wanita-wanita ini. Berpikir seperti ular berbisa. Murid-muridnya hanya bisa merasakan hidup normal dan mempunyai keluarga bila mereka membawa pulang tuan muda-tuan muda yang kaya. Sisanya, hidup sebagai perawan tua. Sikap mereka kurang lebih mirip seperti Tuan Besar Blackwood yang ingin anak gadisnya menjadi simpanan Pangeran Tatalghia, tapi setidaknya Purple Garden Sect memberi pilihan dan bukan orang-orang picik yang sampai-sampai bersikap kotor seperti Blackwood.
Dan sekarang, dari benih terbaik di antara yang terbaik, murid yang akan menjadi Sect Master selanjutnya, akan dinikahkan dengan Keluarga Yashura.
Kalau bukan karena Kakek Lharu, apakah Purple Garden Sect tahu tentang rahasia dan sejarah Keluarga Yashura?
Keluarga Yashura memiliki masa lalu dan rahasia yang sangat mengerikan, Nenek Sari mengerti itu. Tapi tentang apa rahasia tersebut, ia sama sekali tak pernah mendengar apa-apa dari Kakek Lharu.
Nenek Sari pun lambat laun berpikir, motif Purple Garden Sect tak sesederhana itu. Wanita ini bahkan bersedia menampung calon istri Shira yang lain ke dalam perlindungan mereka.
Apa mungkin... Purple Garden Sect berencana melahap seluruh isi Keluarga Yashura?
Tapi bagaimana pun juga, seberapa banyak pun Kakek Lharu di Keluarga Yashura, tetap saja mereka masih keluarga kecil di desa tingkat ketiga. Akan menjadi rumit bila Purple Garden Sect memang berpikir seperti itu. Lain lagi bila kita berbicara ada sesuatu harta karun yang terpendam di bawah tanah Keluarga Yashura. Barangkali Purple Garden Sect menggunakan cara lembut untuk mendapatkan harta karun tersebut tanpa harus membuat Kakek Lharu murka.
Bhela dan Lyla sekarang sudah menjadi murid Purple Garden Sect. Nenek Sari pun tak ingin menaruh curiga lebih banyak lagi pada sekte tersebut. Jadi ia menenangkan pikirannya dengan aroma teh yang ia sukai.
Mengingat lagi keberuntungan dua gadis bimbingannya, hati Nenek Sari menjadi lega. Sect Master Yeela berjanji tak akan melilitkan Bhela dan Lyla dalam masalah politik Purple Garden Sect. Ia tahu Nenek Sari akan merasa enggan bila ia tak berjanji seperti itu. Nenek Sari hanya ingin ketenangan dan keamanan bagi cucu dan cicitnya. Ketimbang ia sendiri yang mengajari mereka, kehidupan Bhela dan Lyla akan lebih baik bila dua gadis tersebut belajar di sekte besar seperti Purple Garden Sect.
Ia tahu Sect Master Yeela hanya tertarik pada dua gadisnya karena mereka memiliki hubungan dengan Keluarga Yashura. Nenek Sari sedikit merasa bersalah. Bila Kakek Lharu pulang nanti, ia akan berbicara panjang lebar tentang hal ini.
“Kapan Sect Master akan membicarakan pernikahan Keluarga Yashura dan Keluarga Elzier?” tanya Nenek Sari. Semenjak pihak lain berencana untuk menikahkan muridnya ke Keluarga Yashura, sebagai Puprle Garden Sect, ia tahu bahkan Kakek Lharu pun tak akan bersikeras menolak.
“Gak perlu buru-buru. Setelah duel ini ayahnya Ryntia akan berbicara dengan Shuro Yashura,” Sect Master Yeela tersenyum usai menghirup tehnya. “Sayang sekali aku gak bisa bertemu dengan ayahnya Shira. Kudengar ayah dan anak sama-sama suka cari masalah.”
Nenek Sari tersenyum. “Ya. Sudah beberapa kali aku bertemu Jhuro. Bahkan sama kakeknya sendiri dia gak ada sopan santunnya.”
“Sepertinya mereka sama-sama menarik,” kata Sect Master Yeela sambil tertawa kecil.
Makin lama mereka berbincang, makin akrab nada yang keluar dari bibir masing-masing. Nenek Sari merasa wanita di depannya ini bersikap tanpa pretensi dan sangat bersemangat membicarakan orang lain, seperti ibu-ibu tetangga yang pandai bergosip.
Di sisi lain.
Keluarga Yashura.
Banyak sekali tamu yang mengucapkan selamat kepada mereka.
Entah dari keluarga-keluarga yang ada di Desa Badril, atau dari tamu dari luar East Tiramikal Kingdom, mereka semua ingin menjalin hubungan dengan Keluarga Yashura.
Semua orang melihat kemampuan Shira. Semua orang melihat potensi anak itu. Beberapa dari mereka melihat jauh di masa depan, nama Yashura akan bersinar di Benua Tiramikal.
Tapi tak ada yang berani terang-terangan untuk berteman dengan Keluarga Yashura.
Shuro Yashura pun, sebagai kepala keluarga, sadar bahaya yang menunggu nanti. Shira dengan santainya membuat musuh besar. Tatalghia Kingdom. Semua anggota Keluarga Yashura merinding. Ucapan selamat yang mengalir deras, masuk telinga kanan keluar telinga kiri.
“Woi, woi. Apa kamu sudah denger? Mr. Takeshi makan siang bersama Keluarga Yashura?”
“Hoi, yang bener? Apa Mr. Takeshi gak takut berteman sama musuhnya Tatalghia Kingdom?”
“Aku denger Keluarga Yashura punya fraksi di belakang mereka yang membuat mereka gak takut sama Tatalghia Kingdom. Mungkin Mr. Takeshi tau siapa mereka, makanya gak segan-segan berteman dengan Keluarga Yashura.”
“Ck, ck. Untuk orang-orang biasa seperti kita, masuk ke dalam lubang berduri seperti itu, sama saja mencari mati. Aku salut melihat kegagahan Mr. Takeshi.”
“Mau bagaimana lagi. Skill-skill yang diperlihatkan Shira... uniknya bukan main. Kalau saja mereka memiliki lebih banyak legasi yang mereka simpan, barangkali mereka bisa membuat fraksi sendiri.”
“Ya. Aku dengar rumornya tentang Jhuro Yashura juga. Reputasinya cukup besar beberapa tahun yang lalu di dunia bawah tanah. Katanya bahkan beberapa fraksi di desa tingkat satu gak mau cari masalah dengannya. Membuat clan atau sekolah menggunakan legasi Keluarga Yashura dan reputasi seperti itu... sama sekali gak masalah buat mereka.”
“Tapi tetap aja. Kita gak tau seberapa kuat fondasi Keluarga Yashura sampai Shira Yashura memperlihatkan kemampuannya di duel ini. Sepertinya di masa lalu mereka sangat hati-hati. Dengan Shira Yashura, di masa depan, siapa yang bisa mencegah jalan mereka untuk bangkit menjadi kekuatan besar di East Tiramikal Kingdom?”
“East Tiramikal Kingdom? Mereka bakal keluar! Dengan fondasi dan legasi seperti itu, mereka bakal menjadi fraksi kuat bahkan di Benua Tiramikal!”
Banyak orang berspekulasi seperti itu. Walau sebagian besar diracik dengan imajinasi mereka sendiri.
Tapi bagaimana pun juga, reputasi dan popularitas Keluarga Yashura, melonjak tajam!
Sedang orang-orang pada asyik berdiskusi demikian, seorang pria muda yang tengah duduk di atas genteng, merasakan hal buruk dari embusan angin siang itu.
“Dingin... dingin sekali...” gumam Ghuntur. Matanya langsung melihat ke berbagai arah dengan tajam, seperti elang yang mengunci calon-calon mangsanya. “Aku sudah terima uang dari Mbah Lharu. Kalau kalian benar-benar ingin mencari masalah di sini, mau Tatalghia Kingdom, mau Purple Garden Sect... mau Liberators... hmph! Kalian gak bakal selamat dari pedangku!”
Itu adalah kemampuannya semenjak lahir. Kulitnya sensitif, seperti indra perasanya menjadi indra keenam. Merasakan mara bahaya dan firasat buruk ketika udara tiba-tiba terasa dingin menggelitik bulu kuduknya.
Ghuntur sudah bertekad. Angin siang itu, yang terasa dingin di kulitnya, yang membawa firasat buruk di hatinya, membawa suara tekad Ghuntur menyebar ke dalam ruang udara kosong.