Bab 85 - Pelayan Pribadi

Merly Yurin ingat beberapa waktu lalu.

Saat di hari pertama ia tiba di kediaman Keluarga Yashura, karena kesal, ia mengucapkan sumpah yang menyatakan bahwa ia rela menjadi perempuan simpanan bila arwah yang Shira kontrak lebih kuat daripada arwah yang ia layani, Mama Ross.

Tapi tak ia sangka pada saat itu, bahkan Mama Ross sendiri ketakutan ketika mengetahui identitas arwah Shira.

Gyl von Tiramikal. Sekarang tak ada yang tahu siapa dia sebenarnya. Tapi melihat nama belakangnya saja, Tiramikal... nama benua ini... orang-orang akan tahu bahwa status orang seperti itu bakalan luar biasa.

Mama Ross membawa Merly dan Jerrin Yurin kabur dari Desa Badril karena takut bencana yang dibawa Gyl. Berhari-hari kereta kuda yang mereka tumpangi melesat dan hanya berhenti untuk memberi kuda penarik kereta untuk beristirahat.

Dan tiba-tiba saja, suatu hari, Merly Yurin mendengar gong yang mendengung keras. Ingatannya tentang pilar cahaya menembus langit di gunung Desa Badril waktu itu dihapus paksa. Tapi karena ia memiliki hubungan dengan arwah yang hidup tiga belas ribu tahun yang lalu, Mama Ross, tak sepenuhnya ingatan tentang kejadian di Desa Badril bisa terhapus oleh gong tersebut.

Tiga belas ribu tahun yang lalu, Gong Tiramikal sering berdengung di benua ini. Jika Gyl ingin menyembunyikan sesuatu, atau sedang iseng belaka, ia akan menghantam gong tersebut dan menggemparkan seisi benua oleh tindakannya.

Efek gong tersebut simpel, hanya membuat orang-orang yang lahir dan besar di tanah benua ini kehilangan ingatan tentang sesuatu. Tapi bagi beberapa petarung berlevel tinggi, efek gong tersebut tak terlalu kuat untuk menghapus ingatan mereka dengan paksa.

Sebab itulah Gyl berkeliling benua, memenggal kepala bagi mereka yang mencoba menentang efek dari Gong Tiramikal. Karena baginya, siapa pun yang melawan Gong Tiramikal, itu sama saja melawan kehendaknya.

Tiga belas ribu tahun yang lalu, Gong Tiramikal beberapa kali membanjiri tanah benua ini dengan darah. Gyl von Tiramikal dengan buas dan cadas langsung membangun reputasinya sebagai petarung terkuat di benua ini, yang kemudian membuatnya dengan mudah mengganti nama benua dengan nama Tiramikalnya sendiri waktu itu.

Dan beberapa hari lalu, banyak petarung berlevel tinggi tewas karena menentang Gong Tiramikal. Mereka yang pongah dan tak mengenal kejamnya legenda Gyl, berakhir tewas tanpa kesempatan untuk membalas dendam sama sekali.

Ada pula, walau hanya beberapa, yang tewas di tangan Gyl sebab berada dalam kondisi unik, Gong Tiramikal tak sepenuhnya berfungsi pada mereka. Entah karena mereka tak sepenuh hati meminta pengampunan Gyl, atau arwah itu merasa malas untuk membuang-buang waktu berdiskusi dengan mereka... banyak jiwa yang tak bersalah lenyap pada hari itu.

Merly Yurin salah satunya. Tapi ketimbang yang lain, bisa dibilang situasinya sedikit beruntung. Ia lolos dari maut. Karena ada Mama Ross di sebelahnya, yang semasa hidupnya beberapa kali lolos dari hawa membunuh Gyl von Tiramikal.

Saat itu, Merly tak tahu kalau sumpahnya bakal menjadi kenyataan.

Ia kini kembali ke Desa Badril, untuk menyelamatkan dirinya, Gyl memberi satu kesempatan padanya.

Yaitu menjadi simpanan Shira.

“Ingat, yang penting ujung-ujungnya kamu bisa bikin bayi, setelah itu aku gak bakal ganggu kalian lagi.”

Gyl terus-menerus menekankan betapa penting bayi Shira baginya. Bahkan ia mengiming-imingi Merly. Bila ia bisa mengandung benih dari Shira, di masa depan, anak mereka akan menjadi pendekar nomor satu di benua ini, bahkan namanya akan menggema di dunia.

Karena itu, tanpa malu-malu Gyl meminta tidak hanya satu bayi. Dua, tiga, bahkan lima sekaligus, kalau bisa, ia akan memberi Merly Yurin banyak hadiah bila bisa mengandung anak Shira sebanyak itu.

Merly Yurin, mendengar iming-iming Gyl, hanya bisa merundukkan wajahnya untuk menyembunyikan rasa malu dan sedihnya. Posisinya sekarang seperti ia sudah dijual kepada om-om hidung belang. Ia tahu cepat atau lambat kehormatannya sebagai gadis akan menghilang direbut oleh pemuda yang ia kenal hanya dalam waktu singkat.

Tapi ia tak bisa berbuat apa-apa. Melihat bagaimana Mama Ross panik ketika tahu Merly tak bisa berkutik tentang masalah Gong Tiramikal waktu itu, sudah dipastikan ia akan mati sekarang bila bersikeras menolak perintah Gyl.

Sedang Mama Ross. Wajah cantiknya yang bisa dianggap salah satu karya seni terbaik benua ini, semakin lama semakin menghitam mendengar ucapan Gyl yang lama-kelamaan semakin vulgar.

“Hehe, aku sudah menunggu lama untuk kesempatan seperti ini, uhuk uhuk,” kata Gyl sambil pura-pura mengeluarkan batuk kering. “Gunung dan hutan seperti ini memang cocok buat tempat pemuda pemudi untuk uhuk uhuk! Bahkan aku sering banyak anak-anak muda jaman sekarang yang katanya pengen cari pengalaman berpetualang datang kesini malah ujung-ujungnya uhuk uhuk! Sampai-sampai aku sudah hafal tempat yang sering dipakai anak-anak muda untuk uhuk uhuk! Uhuk-uhuk uhuk uhuk!”

Gyl terus-menerus mengeluarkan batuk ‘uhuk uhuk’ kering palsu sebagai ‘petunjuk’.

Merly Yurin, sama sekali tak berani melihat wajah vulgar arwah Gyl sekarang. Selesai sudah masa-masanya menjadi gadis polos.

“Apa kamu sudah mengerti apa yang harus kamu lakukan?” melihat suasana hati Merly yang muram, Gyl pun bertanya dengan serius. “Apa kamu mengerti... caranya untuk uhuk uhuk!”

Mendengar pertanyaan vulgar dan senyum mesum arwah ini kepada gadis yang ia lindungi, tubuh Mama Ross gemetar hebat.

Kalau saja ada sedikit kesempatan Ross untuk menghajar arwah sialan ini, walau hanya secuil, ia tak akan segan-segan untuk membakar arwah ini hidup-hidup! Walaupun ia sudah mati sebelumnya!

Terhadap pertanyaan vulgar Gyl, Merly tak menjawab. Tetap merundukkan wajahnya.

“Eehh? Kamu gak tau caranya?” kemudian Gyl melihat ke arah Mama Ross dan secara insting menjilat lidahnya yang kering. “Sepertinya Ross... kita harus memperagakannya biar anak asuhmu bisa mengerti apa yang kumaksud dari tadi.”

Pupil mata Mama Ross menciut menjadi bintikkan kecil, seraya mengambil beberapa langkah mundur ketakutan. Bahkan Merly yang mendengarnya, tak sengaja menarik napas keras.

“Apa-apaan? Sikapmu seperti sebelumnya kita gak pernah uhuk uhuk!”

“Tuan Gyl, Merly mengerti!” sontak saja Merly berseru demikian. “Merly Yurin gak akan mengecewakan Tuan Gyl.”

Gyl melihat figur kecil Merly Yurin. Bila seseorang tak tahu umur aslinya, besar kemungkinannya mereka akan salah mengira kalau gadis ini sudah tujuh belas tahun. Tubuhnya terlalu mungil, tingginya tak lebih dari Lyla Blackwood sebenarnya.

Setelah beberapa saat menyimpulkan, akhirnya Gyl mengangguk-angguk. “Kalau aja garis keturunannya bakal gak seimbang dan bisa berubah sewaktu-waktu bila aku merasukinya, aku gak bakal cari pusing untuk cepat-cepat mendapatkan bayi dari bocah itu.”

Shira kini adalah seorang Pemberontak. Dan ketika Gyl yakin bahwa ibu Shira adalah keturunan kaum langit, ia tertarik melihat bagaimana garis keturunan langit bisa membaur dengan jejak benih Pemberontak di anak-anak Shira.

Ia mendapat kabar dari Pangeran Edicha tentang pertemuan Liberators lima tahun mendatang. Jadi ia merasa tertekan untuk segera membereskan persiapannya dan langsung merasuki tubuh Shira.

“Ini... Tuan Gyl... sebenarnya adat keluarga tempat Merly tinggal, tujuh belas tahun sudah biasa untuk gadis menikah. Tapi apa gak terlalu cepat bagi Tuan Muda Shira untuk... mengenal dunia orang dewasa?” Mama Ross dengan nada sopan dan kaku bertanya demikian, berharap Gyl mengubah pikirannya tentang hal ini.

“Omong kosong! Di dunia yang menganut hukum rimba seperti ini, naif sekali untuk mengira bocah lima belas tahun masih berpikiran polos!” Gyl membentak arwah wanita itu. Menghadapi seorang bajingan cabul sepertinya, berbicara tentang moral dan etik sama sekali tak mempan!

“Mereka sudah naik ke gunung,” kata Gyl, kemudian menggunakan ‘Water Flowing Style’-nya untuk membuat celah di hukum ruang dimensi, membuat jalan pintas untuk sampai ke gunung. Ia pun menyuruh Merly dan Mama Ross untuk masuk ke dalam jalan pintas tersebut.

Tak lama kemudian.

Bony, Pilek, Polio, dan Shira menaiki tangga gunung Desa Badril.

Beberapa saat lagi mereka akan tiba di mana persimpangan jalan masuk ke tempat yang Shira masuki waktu itu. Adalah jalan setapak, yang lebarnya hanya muat menampung satu orang saja. Jalan itu menuju tempat di mana beberapa hewan buas dan monster sedikit lebih berbahaya ketimbang tempat lain di gunung ini. Bahkan para sepuh-sepuh desa beberapa kali memperingati petarung-petarung muda untuk memasuki tempat tersebut.

Tempat itu, adalah wilayah yang dikuasai oleh Raja Gorila.

Tapi sebelum mereka menemukan ke jalan masuk tersebut, Bony dan kawan-kawan di hadang oleh seorang sosok kecil yang berpakaian gadis biasa.

Pilek dan Polio tak mengenal gadis ini. Hanya dalam pikiran mereka, pernah melihat entah di mana. Begitu juga dengan Bony. Tapi Shira mengenalnya sebagai Merly Yurin, gadis yang merupakan murid dari seorang instruktur yang pernah bertamu di Keluarga Yashura.

Namun yang menarik perhatiannya bukanlah gadis tersebut. Melainkan arwah pria mesum yang tersenyum vulgar tengah mengambang di belakang gadis tersebut.

Merly melihat wajah Shira berjalan paling belakang. Cepat-cepat ia memberi salam hormat seperti gadis biasa yang tengah berhadapan dengan bangsawan.

“Tuan Muda Shira...”

“Nona Muda Yurin?”

“Tolong panggil saya Merly.”

Shira mengangkat alisnya. Kemudian melihat ke arah Gyl yang tertawa kecil. Ini adalah interaksi pertama Shira semenjak tragedi yang disebabkan oleh Gyl di balai desa.

Shira bahkan berpikir, ia akan bersikap seolah-olah tak mengenal arwah sialan ini mulai sekarang. Tapi melihat situasi yang membuatnya bingung seperti ini, mau tak mau ia harus meminta penjelasan.

“Bocah, mulai sekarang, cewek ini adalah pelayan pribadimu.”

Pelayan pribadi?

Rencana licik macam apalagi yang sedang dipikirkan oleh Gyl sekarang? Tiba-tiba membuat gadis dari keluarga bangsawan desa tingkat dua untuk menjadi pelayan pribadi Shira?

Tak sempat Shira menerka maksud hati arwah itu, Gyl langsung berkata lagi. “Kamu sudah kehilangan satu tangan sekarang. Mau ngapa-ngapain pasti bakalan susah. Jadi harus ada yang ngurus. Karena itu jangan ragu-ragu buat minta tolong pelayan pribadimu untuk uhuk uhuk!”

Sebelah alis Shira tertarik ke atas. Batuk palsu arwah mesum ini... terlalu mencurigakan!