Bab 78 - Surat

Kepada Paman Yulong. Aku sudah baca surat paman. Tapi sebelum membalas, aku ingin mengucapkan rasa terima kasih sekali lagi sudah menjaga Keluarga Yashura untukku. Aku tahu rasanya pasti mengerikan setiap hari berada di posisimu setiap hari. Tapi gak ada orang lain yang bisa kupercayai sekarang, jadi aku gak bisa berbuat apa-apa selain mengandalkan paman.

Ayah selalu menuruti permintaanku belakangan ini. Beliau sedikit merasa bersalah tentang kejadian waktu itu. Jadi ketika aku memintanya untuk menjaga baik-baik Clan Yulong, ayah langsung berkunjung ke rumah paman.

Oh, ya. Ada kabar baik. Ada anak muda dari Clan Yulong yang memiliki talenta bersayap emas. Namanya Rashik Yulong. Paman Yulong gak mengenalnya, tapi dia adalah cucu dari si gemuk yang dulu satu kamp dengan Paman Yulong. Apa Paman ingat? Si gemuk yang suka sekali makan tapi malas bekerja. Orang yang pintar melucu itu, yang selalu paman katai sebagai orang gak berguna, sekarang memiliki seorang cucu yang barangkali menjadi juara dari Clan Yulong di masa mendatang.

Ada senyum tipis di wajah Yulong ketika membaca kertas di depannya. Matanya terlihat kosong saat ia menerawang kenangan masa lalu.

Semenjak burung pipit kecil itu datang, Yulong mencari tempat untuk menyendiri. Pekerjaannya, walau padat, tetapi sudah ia kerjakan secara efisien tadi jadi saat ini ia sedang beristirahat. Menggunakan waktunya untuk membaca surat yang dikirimkan melalui burung pipitnya.

Sekarang mari kita bahas masalah yang Paman Yulong katakan di surat paman yang sebelumnya.

Aku sebenarnya gak ingin mendengar kabar ini. Ada bahaya pada Jhuro tapi aku gak bisa berbuat apa-apa tentangnya. Bibi Reika juga membaca surat paman, jadi dia juga tau situasi di situ. Rasanya sedikit lega ketika ada orang lain yang bisa ikut memikul beban ini. Tapi Bibi Reika selalu berada di sampingku sekarang. Ia bersikap resah seperti takut kalau aku akan bunuh diri jika terjadi apa-apa pada Jhuro. Walau jujur saja satu-dua kali aku berpikir tentang hal itu, tapi aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk tetap hidup dan berusaha sebisa mungkin untuk mencari cara turun dan melihat wajah Shira sekali lagi. Ayah bilang aku harus melupakan Jhuro, harus melupakan Yashura. Dia bilang berhubungan dengan manusia hanya akan membuatku dan juga clan-ku hancur. Ada rumor tentang clan yang beredar di kalangan para High Lord saat ini. Di tambah lagi kabarnya Immortal Blood Knight tiba-tiba muncul, serta Kaisar Langit yang menyiapkan pasukan untuk berperang, ayahku menjadi paranoid.

Aku bahkan gak berani meminta bantuan pada ayah sekarang tentang hal ini. Jika aku menyebut nama Jhuro di depannya barangkali ayah akan mengusirku sekarang. Kakakku juga sama. Dulu dia pernah berjanji untuk membantu jika mampu, tetapi melihat betapa sibuk dan tegangnya situasi di sekitar resimen militer yang dipimpin kakak saat ini, aku jadi lebih baik diam saja.

Akhir halaman pertama. Yulong pun membaca lembar berikutnya.

Aku juga menghampiri beberapa orang yang Paman Yulong sarankan dulu. Aku tau mereka adalah orang baik, dan bila aku menggunakan nama paman, aku yakin mereka bisa membantuku untuk menyelamatkan Jhuro.

Tapi sayang mereka merasa enggan untuk berurusan dengan Liberators sekarang. Mereka bilang Liberators akan shuffle secara besar-besaran dan akan memilih pemimpin di lima tahun mendatang. Jadi cabang Liberators dari tujuh benua lagi serius-seriusnya menciptakan bibit unggul sekarang. Aku bahkan mendengar di Benua Polim, Liberators cabang itu akan mencalonkan seseorang yang berpotensi besar menjadi Pemberontak lagi. Yang gilanya lagi aku bahkan mendengar, ada pendekar misterius dari Benua Tiramikal yang mendadak mendapatkan benih Pemberontak beberapa hari yang lalu, sampai-sampai menciptakan pilar cahaya yang menembus langit.

Aku kira Pemberontak hanyalah dongeng saja sampai saat ini. Tapi orang-orang juga gak mau lengah. Barangkali di waktu dekat ini, dongeng akan menjadi kenyataan.

Jadi singkatnya, karena situasi benar-benar menggila di empat penjuru mata angin saat ini, aku gak bisa berbuat apa-apa. Aku juga gak berharap Paman Yulong bertindak sekarang. Kita semua sepakat Paman Yulong turun tangan bila sesuatu yang sangat fatal mengancam nyawa Shira nanti. Tapi kalau Paman Yulong ada solusi, tolong beritau aku.

Aku sangat khawatir. Benar-benar khawatir. Aku gak pernah menyukai sikap Nura Gilmour semenjak dulu, tapi jujur saja aku kagum melihat dedikasinya yang hanya bisa ditandingi oleh beberapa orang hebat yang pernah kudengar. Karena itu aku tahu dia orang yang sangat berbahaya. Jhuro itu juga orangnya kuat. Tapi kalau sudah berhadapan dengan Nura, aku gak tau siapa yang akan menang di antara mereka.

Aku dengar ada masalah dengan Lord Darinkha sekarang. Dia begitu marah sampai-sampai membuang Moon Temple begitu saja. Kalau Moon Temple sudah lepas dari Lord Darinkha, apakah itu artinya Kakek Lharu akan pensiun dan bisa pulang ke Keluarga Yashura? Paman Yulong gak bilang apa-apa soal ini. Jadi aku kira dia gak pulang ke Keluarga Yashura. Aku masih ingat wajahnya yang lucu karena suka marah-marah gak jelas sama orang-orang. Dia selalu bersemangat walaupun usianya sebagai manusia usianya hampir sebaya dengan Paman Yulong. Aku jadi merasa bersalah. Gara-gara aku Kakek Lharu dan Jhuro jadi bermusuhan selama bertahun-tahun.

Akhir kata. Aku harap Paman Yulong selalu bersabar menjaga Keluarga Yashura di situ. Aku juga berharap suatu saat nanti ada mukjizat yang muncul yang memperbolehkan kami berkumpul sekeluarga. Serta aku juga berharap yang terbaik untuk Clan Yulong. Mungkinkah satu saat nanti akan datang hari di mana semua orang bisa menghidupi hidup bahagia? Aku selalu bermimpi tentang itu.

Salam, Linlin.

Catatan: Di saat surat ini datang di situ, seharusnya duel Shira dan Blackwood yang Paman Yulong ceritakan sudah selesai? Tolong ceritakan padaku bagaimana Shira memenangkan duel itu?

Hening sesaat ketika Yulong selesai membaca surat itu. Ia termenung. Satu menit, dua menit berlalu, Yulong pun mengambil pena dan secarik kertas untuk membalas surat yang dibawakan burung pipitnya.

Kepada Nyonya Linlin.

Terima kasih sudah memikirkan kondisi saya sekarang. Yulong baik-baik saja. Bahkan puluhan tahun lagi sampai Shira dewasa saya gak akan mengeluh jika harus berjaga seperti ini. Juga terima kasih banyak sudah memperhatikan Clan Yulong untuk saya. Sudah lama sekali Yulong gak pulang ke Clan. Mendengar ada bibit yang tumbuh dari clan saya membuat Yulong benar-benar bahagia.

Beberapa kali Yulong ingin pergi untuk melindungi Tuan Jhuro waktu itu. Nura Gilmour memang berbahaya. Saya mendengar kekuatannya bertambah berkali-kali lipat ketimbang waktu Bibi Reika membawa Nyonya Linlin pergi setelah melahirkan Shira lima belas tahun yang lalu. Di sisi lain, saya benci mengakuinya, tetapi saya melihat kemampuan Tuan Jhuro menumpul semenjak Tuan Muda Shira lahir. Bukan karena insting dan bakatnya memudar, tetapi karena saya rasa Tuan Jhuro sudah menjatuhkan harapannya pada Tuan Muda Shira. Dia banyak sekali keluar waktu, uang dan juga tenaga hanya untuk mencari cara untuk membuat Tuan Muda Shira bisa tumbuh normal dan beradaptasi dalam dunia ini.

Jadi ketika Tuan Jhuro dan Nura Gilmour bertarung, sangat disayangkan Tuan Jhuro gak bisa memenangkan pertarungan tersebut.

Saya minta maaf kepada Nyonya untuk membawa kabar buruk ini. Kabar terbaru yang saya dengar dari informasi orang dalam Liberators dan juga orang-orang yang saya kenal, semua orang di kamp yang bekerja bersama Tuan Jhuro sudah mati dijadikan mayat hidup oleh Nura Gilmour.

Kabar Tuan Jhuro gak begitu jelas. Ada yang bilang dia berhasil kabur, ada yang bilang dia akhirnya menyerah dan bersekutu dengan Nura, dan lain-lain. Tapi kita berdua tahu bagaimana Nura orangnya. Dia gak akan berhenti sebelum dia mendapatkan apa yang dia mau sejak awal.

Ada rumor yang mengatakan kalau tiba-tiba banyak investor di organisasi Liberators beralih untuk menyokong fraksi yang mendukung Nura Gilmour untuk dijadikan kandidat pemimpin Liberators lima tahun mendatang. Kabar angin mengatakan Nura mendapat kekuatan yang sangat menjanjikan belakangan ini, jadi saya gak bisa menghentikan diri untuk menyimpulkan... Tuan Jhuro sudah meninggal di tangan Nura Gilmour.

Saya turut prihatin atas berita buruk ini. Saya tau bela sungkawa saya gak cukup untuk meringankan penderitaan Nyonya, dan saya pun gak ingin mengakui apa yang saya tulis di surat ini.

Namun di saat-saat genting seperti ini, berharap banyak sama sekali gak menghasilkan apa-apa. Kita harus tegar, dan menghadapi kenyataan.

Sekali lagi saya minta maaf yang sebesar-besarnya.

Nyonya menulis tentang Lharu di surat Nyonya. Hubungan Nyonya dan Lharu gak begitu baik. Jadi saya gak menyebutnya di surat saya yang sebelumnya.

Beberapa hari yang lalu Lharu pulang ke Keluarga Yashura. Karena perbedaan generasi gak ada yang mengenal Lharu di sini. Tapi dia tetap bersemangat seperti biasa. Setiap hari mengajarkan anak-anak kecil seperti dia membesarkan anak-anak panti asuhan yang dia bangun dulu. Dan kabar baiknya, hubungan Lharu dan Tuan Muda Shira juga sangat baik. Melihat mereka seperti saya melihat Lharu dan Tuan Jhuro saat mereka masih akrab dulu. Dan terlepas dari sikapnya yang aneh dan nyeleneh, Lharu ternyata sangat protektif terhadap keluarganya. Barangkali sikap seperti itu sudah mendarah daging di Keluarga Yashura. Setelah mendapat kabar tentang kondisi gawat Tuan Jhuro Yashura tempo hari, besoknya dia langsung bergegas untuk pergi menyelamatkan Tuan Jhuro. Walaupun sayangnya dia sudah terlambat sekarang.

Nyonya, saya gak tau harus menulis apa dulu saat ini. Situasi semenjak kemarin sangat rumit sekali. Bahkan saya meminta Nyonya untuk meneguhkan hati sekali lagi, karena kabar selanjutnya yang saya berikan bukanlah kabar yang bisa meringankan penderitaan Nyonya.

Barangkali saya akan menceritakan hasil duel Tuan Muda Shira dulu.

Di pertarungan duel, Tuan Muda Shira memperlihatkan performa luar biasa. Awalnya semua orang terkesima bagaimana dia bisa mengalahkan Tuan Muda Blackwood dengan begitu mudah. Bahkan Tuan Muda Shira sempat bertingkah seperti Tuan Jhuro sewaktu muda dulu. Bisakah Nyonya mempercayai kalau Tuan Muda Shira menantang musuhnya untuk meneteskan air teh di gelas yang dia pegang selama duel?

Tuan Muda Shira menunjukkan banyak sekali bakat waktu itu. Bahkan aku juga sempat dibuat terkejut. Lharu tau kalau Tuan Muda Shira diam-diam menyembunyikan bakatnya, jadi dia memutuskan untuk menurunkan skill ‘Senam Bugar Technique’ yang gak pernah dia ajarkan pada siapa pun.

Walaupun ini adalah berita gembira tapi Yulong tau Nyonya sama sekali gak menginginkan sesuatu yang berlebihan ini terjadi pada Tuan Muda Shira. Jika dia terlalu mencolok bakal banyak masalah yang datang untuknya. Di sinilah Yulong akan mengatakan berita buruk yang lain.

Pertama-tama, seperti yang dibayakan, Keluarga Blackwood datang dan ingin memanfaatkan acara duel ini untuk memfitnah, serta menjatuhkan reputasi Keluarga Yashura agar mereka bisa lancar memutuskan pertunangan Tuan Muda Shira dengan gadis Keluarga Malikh itu. Tapi rencana mereka gagal, karena ternyata saat ini yang memegang otoritas tertinggi di Keluarga Yashura adalah Sari. Apa Nyonya ingat Nenek Sari yang dulu pernah sering terlihat bersama Lharu? Semua Sepuh Keluarga Malikh yang dulunya bersekongkol dengan Blackwood tiba-tiba saja mengkhianati mereka, dan niat buruk mereka pun kandas waktu itu.

Buruknya, bukan hanya Blackwood saja yang memiliki kepala sempit dan picik yang menghadiri pertandingan duel itu. Yulong gak tau pastinya mengapa tiba-tiba, seorang Pangeran dari Tatalghia Kingdom, mencoba untuk menjatuh-jatuhkan Keluarga Yashura tanpa sebab. Kita bisa berkesimpulan kalau dia memang berpikiran sempit tapi sepertinya ada sesuatu yang membuatnya menargetkan Keluarga Yashura. Dari yang kuperhatikan, sepertinya sikap picik pangeran itu berawal karena Nenek Sari mengantagoniskannya, lalu ketika ia berencana untuk menculik gadis Malikh, tanpa sepengetahuannya Tuan Muda Shira menghentikan rencana busuknya.

Pokok intinya, karena sikap dan omongan Pangeran Tatalghia yang kelewat batas, Tuan Muda Shira emosi dan langsung membentaknya dengan kata sangat kasar. Aku memperhatikan suasana hati Tuan Muda Shira memang lagi buruk saat itu.

Dan karena gak terima dibentak oleh Tuan Muda Shira, Pangeran Tatalghia itu pun bersekongkol dengan Keluarga Blackwood untuk berbuat kotor. Di babak ketiga duel Tuan Muda Shira dengan Blackwood, Tuan Muda Blackwood menggunakan item magic jenis artifact untuk menghentikan gerakan Tuan Muda Shira sesaat, lalu senjata artifact Keluarga Kerajaan Tatalghia untuk memotong tangan Tuan Muda Shira.

Karena senjata artifact itu memiliki efek curse, orang-orang yang ada di sini gak bisa berbuat apa-apa tentang hal itu. Jadi saat ini Tuan Muda Shira masih kehilangan tangannya.

Berita ini memang sangat buruk. Tetapi yang terjadi selanjutnya sangat mengkhawatirkan saya.

Apa Nyonya ingat Arwah Baik Hati yang bersembunyi di Liberators dulu? Dulu saya sering menceritakan bagaimana arwah itu mendekati Tuan Muda Shira. Saya awalnya gak terlalu memusingkan hal ini karena selama saya memperhatikannya, arwah itu gak mungkin bisa macam-macam kepada Tuan Muda Shira.

Tetapi ternyata arwah itu bukanlah arwah biasa. Lharu mengungkap identitasnya. Namanya Gyl von Tiramikal. Pemimpin Liberators yang memulai perang dengan kaum dewa langit tiga belas ribu tahun yang lalu. Saya gak tau banyak tentang Gyl. Tapi yang paling mencolok ketika mendengar namanya adalah, Gyl adalah orang yang memberi nama Benua Tiramikal, sekaligus Pemberontak terakhir tiga belas ribu tahun yang lalu!

Tiga belas ribu tahun yang lalu sangat jauh bagi kita yang gak memiliki gelar Lord saat ini. Tapi barangkali jika Nyonya bertanya kepada kakek Nyonya, beliau mungkin bisa mengingat nama Gyl von Tiramikal karena beliau sangat muda saat masa perang antar dewa langit dan Liberators tiga belas ribu tahun yang lalu.

Setelah Yulong mengetahui fakta ini, saya gak berani memandang arwah ini sebelah mata lagi. Saya sudah melihat bagaimana dia bertarung. Senjatanya sangat unik. Gak seperti panah atau crossbow, senjata itu menggunakan daya ledak di dalam kerangkanya yang melempar proyektil kecil dengan momentum luar biasa. Saya mencari informasi dari kanal khusus Liberators, ternyata memang Gyl von Tiramikal ditakutkan oleh para dewa langit karena memiliki senjata dari dunia lain!

Dan sekarang, karena Tatalghia Kingdom menarik tali dari balik layar yang menyebabkan Tuan Muda Shira kehilangan tangannya, arwah itu marah besar dan membunuh Pangeran Tua Tatalghia generasi sebelumnya, adik dari Raja Tatalghia Kingdom sendiri!

Sudah dipastikan sekarang Tatalghia Kingdom akan mengerahkan pasukan untuk menyerang Keluarga Yashura sekarang, entah kapan mereka akan tiba saat ini saya sendiri gak tau.

Tapi Nyonya jangan khawatir. Saya ada di sini. Jika Tatalghia Kingdom muncul dan bersikeras membalas perbuatan arwah itu, saya sendiri yang akan bertindak. Saya gak akan membiarkan beberapa kali kelalaian saya mencelakakan Tuan Muda Shira lagi. Perbuatan Tatalghia Kingdom yang sudah membuatnya cacat, sudah berbaik hati bila saya gak segera berangkat untuk menghancurkan kerajaan sialan itu!