Bab 97 - Kabut Ungu Berdiskusi dengan Sect Master Yeela
Sehabis Purple Garden Sect mengumumkan niat mereka, bisik-bisik diskusi pun memenuhi ruangan.
“Purple Garden Sect mau kawinin calon Sect Master mereka ke Keluarga Yashura... gak pada bercanda itu?”
“Harusnya kalau mau bicarakan proposal kawin kan biasanya diskusi pribadi dulu antar dua keluarga. Lihat sekarang, banyak orang luar yang nyelip di acara ini. Kayaknya Purple Garden Sect sengaja mau nyebarin niat mereka ke publik sekarang.”
“Haah! Status sama paras calonnya... ck ck ck. Aku yakin Shira Yashura itu sudah dapet restu dari Dewi Fortuna sebelum dia lahir. Belum lagi tunangan yang sebelumnya, si Bhela, sudah cakep bukan main...”
“Tadi katanya sudah ngomong sama Keluarga Malikh juga kan... berarti ini mereka rencana Shira buat poligami atau gimana?”
“Yap. Poligami.”
“Kemarin pas tragedi di balai desa itu, Purple Garden Sect ikut buru pasukan Tatalghia Kingdom. Bisa dibilang mereka satu perahu, atau memang Purple Garden Sect sengaja buat perahu untuk Keluarga Yashura. Sekarang mau gak mau Shira harus nikah sama calon Sect Master kalau gak gitu pasti kena rata sama Tatalghia Kingdom ntar.”
“Goblok lah. Mau gak mau? Kalau ane jadi Shira pasti langsung ane embat cewek itu!”
Wanita pemimpin Purple Garden Sect itu mengangkat kedua sudut bibirnya saat bising diskusi menggema-gema di ruangan. Matanya melirik, memperhatikan reaksi pemuda yang akan menikah dengan muridnya.
Shira tak tahu harus bersikap seperti apa. Ia melihat banyak mata mengarah padanya. Tiba-tiba saja anak muda itu menjadi gugup.
Saat ia tahu ia sudah ditunangkan dengan seorang gadis saat kecil dulu, Shira menangis dan merengek karena masih tak tahu apa-apa. Ia berpikir saat itu ia sudah dikerjai oleh orang-orang dewasa.
Sekarang pun ketika ia sudah berumur lima belas tahun, mendengar hal yang sama terjadi lagi Shira hanya bisa tertawa pahit dalam hati. Ia tahu mengapa Purple Garden Sect memiliki pikiran seperti ini. Kabut Ungu sudah memperingatinya sejak awal.
“Purple Garden Sect adalah sekte khusus wanita, yang legasinya didominasi teknik bertarung lembut khusus wanita serta terkenal dengan praktiknya menjalin hubungan politik dengan pernikahan murid-muridnya. Prestise ribuan tahun mereka bakal hancur bila tiba-tiba seorang pemuda gak dikenal menjadi Master dari para wanita-wanita ini.”
Kabut Ungu tahu banyak tentang Purple Garden Sect. Barangkali lebih banyak ketimbang para Sect Master dari generasi ke generasi...
“Ini... kayaknya... apa Keluarga Malikh gak apa-apa tentang rencana ini?” bahkan Shuro, yang di wajahnya masih melekat keterkejutan dalam-dalam, tersenyum canggung bertanya ke arah Keluarga Malikh.
Ia melihat ke arah Ghalim Malikh, yang masih berwajah sakit-sakitan, karena semenjak awal rencana pernikahan Shira dan Bhela adalah keinginannya bersama Jhuro Yashura.
Menjalin hubungan dengan keluarga lain ketika sudah ada tali pertunangan, di adat desa-desa Benua Tiramikal, adalah hal yang sangat tak sopan tergantung dari bagaimana keluarga yang diserobot menyikapi.
Ghalim menutup matanya dan mengangguk kecil. Kemudian Nenek Sari yang duduk di sebelah lain membuka mulutnya.
“Bhela sejak dulu anak yang bisa berpikir rasional. Dia mengerti benang merah dari rencana yang disuguhkan Purple Garden Sect. Lagian, Bhela sudah menjadi murid Purple Garden Sect sekarang. Jadi jangan terlalu sungkan. Kita semua keluarga besar sekarang.”
Banyak orang-orang dari Keluarga Malikh mengangguk-angguk keras menyetujui ucapan Nenek Sari, hanya karena suara nenek itu sangat dihormati di Keluarga Malikh sekarang.
“Ini adalah awal mula dari ikatan keluarga besar kita,” kata ayah Ryntia Elzier langsung menambahkan saat ia melihat wajah Kepala Keluarga Yashura yang ragu-ragu.
“Iya, iya. Aku juga yakin ini awal mula keluarga besar yang makmur,” setelah diyakinkan, Shuro Yashura pun mengangguk-anggukkan kepala seperti ayam yang sedang memakan beras di tanah.
Sect Master Yeela tersenyum cemerlang. “Mmn. Ini awal mula keluarga besar yang makmur. Bagaimana menurutmu, Tuan Muda Shira?”
“Ini awal mula keluarga besar yang makmur.”
Shira tak memiliki pilihan lain selain ikut mengangguk seperti anak ayam dan mengulangi ucapan mereka. Tapi diam-diam ia merasa keberatan dalam hati.
“Bukannya kalau ada tunangan lain kesempatanku buat mengejar Lyla bakal semakin tipis aja...”
Ia hanya bisa mengeluh pada Kabut Ungu dalam benaknya.
Shira mengerti. Seandainya pun Lyla memiliki perasaan yang sama padanya, mengingat sahabatnya Bhela sudah ditunangkan pada Shira, pasti jawaban gadis itu tak akan berbeda dari yang Shira dapatkan waktu menyatakan perasaannya.
Menolak pun, Shira merasa tak enak. Banyak orang datang ke sini dan sudah menjadi tugas Shira untuk menjaga muka keluarga. Di sisi lain ia bukanlah seorang pemuda yang percaya diri menyampaikan kata hatinya. Berat rasanya untuk menolak hal-hal penting seperti ini.
Tak sengaja, Shira melihat ke arah Ryntia Elzier, calonnya selain Bhela. Wanita muda itu lebih tua dari padanya, kira-kira delapan sampai sembilan tahun. Shira masih mengingat dulu, saat ia masih bocah ingusan yang berlari-lari tanpa beban dunia, Ryntia sudah cukup dewasa untuk sekolah di luar desa.
Ryntia merasakan lirikannya, tersenyum malu-malu dan membalas lekat tatapan Shira, memberi sinyal langsung padanya.
Dalam benak Shira hanya bisa tertawa kering. Apa semua perempuan Purple Garden Sect seperti ini? Tanpa perasaan cinta pun mereka masih bisa bersikap layaknya gadis yang lagi mabuk asmara. Shira tak bisa menahan dirinya untuk memberi salutan pada Purple Garden Sect yang sudah membesarkan seorang profesional. Ia bahkan berpikir, kalau murid Purple Garden Sect seperti Ryntia ini dinikahkan pada laki-laki kaya yang jelek, bakal masih bisa berperan sebagai gadis polos yang baru saja menemukan kesatria sejatinya.
“Master, kalau Master merasa keberatan dengan lamaran Purple Garden Sect... izinkan aku berdiskusi dengan Sect Master itu sebentar,” tiba-tiba Kabut Ungu memberi saran.
“Diskusi?” Shira tak sadar mengangkat alisnya takjub.
“Kalau Master menggunakan ‘Mental Link’ untuk menyambungkanku dengan Mamam, aku bakal berbicara panjang lebar dengan perempuan itu.”
“Kabut Ungu. Kamu bisa meyakinkan mereka untuk berubah pikiran?”
“Aku bahkan bisa meyakinkan mereka untuk menjodohkan Master dengan Lyla saja.”
“Ehem. Cukup buat mereka membatalkan niat mereka saja dulu,” katanya tersenyum malu-malu sendiri.
Shira merasa terselamatkan. Sejak awal Kabut Ungu sangat bisa diandalkan.
Lebih lagi sikap Kabut Ungu sangat sopan dan manis. Selama ini, setiap kali Shira mendengar Kabut Ungu berbicara ia merasa masalah lebih mudah dibereskan. Dalam hati Shira merasa meminta bantuan Kabut Ungu adalah putusan yang paling tepat. Bila Kabut Ungu dan Sect Master Yeela berbicara sebagai dua perempuan bermartabat, masalah bisa dibereskan sambil dua belah pihak pulang dengan hati senang.
Karena itu, tanpa ragu-ragu, Shira menggunakan ‘Mental Link’-nya dan mengeluarkan Mamam yang tersembunyi sebelumnya.
Mamam muncul dari udara kosong, memadat dari partikel-partikel gas kabut ungu.
“Woah!” orang-orang yang tadinya memperhatikan Shira, terkejut melihat tiba-tiba makhluk bulat berbulu ungu muncul di depan Shira.
Makhluk itu mirip sekali dengan Momon. Hanya saja kali ini ia memiliki mulut yang tertutup rapat, samar tak terlihat dari jauh.
Tuing, tuing.
Sect Master Yeela tersenyum melihat bola berbulu ungu melompat-lompat ke arahnya.
“Apa ada yang ingin disampaikan, makhluk kecil?” tanya Sect Master Yeela dengan nada lembut dan merdu seraya ia menangkap Mamam dengan kedua tangannya.
Mamam diam sesaat, mata bulatnya yang besar berwarna biru menatap lekat ke wajah Sect Master Yeela.
Sect Master Yeela tahu makhluk ini, seperti makhluk yang selalu dipelukan Lyla, bukanlah makhluk biasa. Ia berpikir Shira akan memberi pesan padanya lewat makhluk ungu ini.
Sekarang, apa yang akan dikatakan oleh makhluk imut ini?
“Hoi, lacur. Kamu pikir kamu siapa?!” suara wanita dengan dialek kental dan melecehkan, bergetar dalam benak Sect Master Yeela.
“La... lacur?” mata Sect Master Yeela gemetar mendengar suara yang melecehkan tersebut.
“Kamu perempuan rendahan pikir bisa sederajat dengan Master? Berhak menikahkan murid bodohmu dengan Master? Cuih! Cuih! Ngaca njing! Jangan mimpi kamu!”
Sang Sect Master, seorang yang bisa dibilang wanita nomor satu Benua Tiramikal, merasa syok mendengar kata-kata mengejutkan itu seperti terkena halilintar di siang bolong.
Bahkan walaupun ia adalah seorang wanita yang tak takut mati dan punya harga diri tinggi, saat ini, Sect Master Yeela dibuat tak bisa berkata apa-apa setelah dibombardir oleh celaan Kabut Ungu.
“Standar Master itu tinggi, ngerti kamu? Yang ada di matanya cuma Lyla sekarang. Kamu tiba-tiba datang bawa cewekmu buat tebar pesona di sini bakal bikin ribet aja njing!”
Sect Master Yeela hanya bisa memaksakan diri bersikap sopan. “Tapi untuk menjaga prestise Purple Garden Sect kami harus punya alasan untuk Tuan Muda Shira memimpin,” Sect Master Yeela berbicara seolah-olah lawan bicaranya tahu tentang kontrak mereka dengan Immortal Blood Knight. “Purple Garden Sect adalah sekte besar yang bertahan tiga belas ribu tahun. Reputasi yang kami pertahankan selama itu gak bisa dianggap sepele. Kalau aku gak menikahkan muridku dengan Tuan Muda Shira, lalu apa yang aku harus lakukan senior?”
“Senior matamu!” Kabut Ungu mencibir. “Kamu pikir aku gak tau kondisi Purple Garden Sect sekarang? Kalian sekte makmur buat apa khawatir sama hal sepele seperti itu? Jangan alasan goblok. Kalian itu dilindungi sama Spirit Conductor yang sedang bersembunyi aja masih bisa makmur di sini. Apalagi sama Spirit Conductor yang bakal mimpin di garis depan! Raja Gunung wariskan jabatan tertinggi Purple Garden Sect ke Master itu kalian sudah untung, bego! Masih kepengen jaga muka juga? Dasar perempuan-perempuan gak tau diri kalian semua!”
Mulut Sect Master Yeela tertutup rapat. Wajahnya tertekuk dan matanya tiba-tiba menjadi basah membuat orang-orang yang melihatnya menjadi keheranan.
Shira tak tahu apa yang dikatakan Kabut Ungu padanya. Tapi melihat wajah Sect Master Yeela yang menjadi seperti itu, ia tahu diskusi mereka sangat emosional...
Sedang dalam benak Sect Master Yeela, Kabut Ungu terus-menerus mengucapkan kata-kata kasar. Seperti gadis miskin yang selalu dijahati dan dibentak oleh kakak tirinya, Sect Master Yeela hanya bisa diam dan menahan rasa sedihnya.
Tak lama kemudian, Mamam melompat dari tangan wanita itu dan kembali ke arah Shira. Momon yang melihat adik barunya, semakin menenggelamkan diri dalam pelukan Lyla karena ketakutan.
“Apa sudah beres?” tanya Shira ketika Mamam melompat ke tangannya. Karena ia memberikan Kabut Ungu otoritas pada ‘Mental Link’ yang menghubungkannya dengan Mamam, Shira tak bisa mendengar apa yang Kabut Ungu ucapkan pada Sect Master Yeela.
Kabut Ungu hanya cekikik kecil seperti seorang gadis yang baru saja puas bermain-main. “Sect Master itu perempuan yang baik. Kami berbicara panjang lebar dari hati ke hati.”
“Mmn.” Shira pun mengangguk lega.
Setelah itu, saat suasana diselimuti diskusi panas tentang rencana pernikahan Shira dan Ryntia, tiba-tiba Sect Master membuka mulutnya dan mengejutkan semua orang.
“Dipikir-pikir lagi, murid pertamaku Ryntia masih bisa mandiri. Kepala Keluarga Yashura, bagaimana kalau kita batalkan rencana pernikahan mereka...”
Tak ada yang tak terkejut setelah mendengar ucapan Sect Master Yeela yang seperti itu. “Sect Master... baru saja...” Shuro Yashura tersenyum bodoh sambil kehabisan kata-kata.
“Aku tau. Maafkan kami dari pihak Purple Garden Sect. Kami ingin menjalin tali hubungan dengan Keluarga Yashura karena melihat prospek yang sangat baik di masa depan. Tapi entah mengapa aku tiba-tiba menjadi ragu melepaskan muridku. Lagian, Tuan Muda Shira masih berumur lima belas tahun dan masih punya banyak waktu untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih dewasa lagi.”
Muka semua Keluarga Yashura dan Keluarga Elzier di ruangan itu menjadi aneh. Tapi tak ada dari mereka yang mengomentari keputusan Sect Master Yeela yang tiba-tiba ini.
Sect Master Yeela pun melanjutkan. “Dan dipikir-pikir lebih jauh lagi... bukankah pertunangan Tuan Muda Shira dan Bhela juga sangat tergesa-gesa? Aku dengar mereka ditunangkan semenjak bayi. Tapi sekarang Bhela adalah muridku. Jujur saja aku keberatan bila Bhela menjadi gak fokus karena beban hubungan yang terlalu serius seperti ini. Dia adalah Archer kelas unik dengan empat elemental affinity. Purple Garden Sect butuh mendidiknya dengan intensif untuk menggali semua potensinya nanti.”
Kabut Ungu tak lupa memberitahu Sect Master Yeela kalau Shira dan Bhela juga sama sekali tak memiliki perasaan satu sama lain.
Di tempat lain, Ghalim Malikh melihat ke arah Sect Master Yeela dengan wajah tertekuk masam. Ia tahu saat anak gadisnya dilepaskan dan menjadi murid Purple Garden Sect, suaranya bakal menjadi nomor dua ketika memutuskan nasib Bhela nanti. Bahkan nomor tiga bila menghitung Nenek Sari juga.
“Sect Master Yeela, pertunangan Shira dan Bhela sudah direncanakan Jhuro dan cucuku Ghalim semenjak jauh-jauh hari. Aku juga, mengingat adalah teman dekat dari Pendeta Tinggi, berharap Yashura dan Malikh bisa bersatu semenjak dulu,” Nenek Sari menyeka.
Sect Master Yeela tersenyum sopan ke arah nenek itu. “Tentu saja, keluarga besar kita bersatu gak perlu tali pernikahan, bukan? Yashura, Malikh, Elzier, dan juga Purple Garden Sect, bila dilandaskan dengan hati tulus yang berhasrat melihat masa depan yang lebih baik, pasti akan menjadi satu keluarga yang tak mengenal perbedaan darah keturunan.”
Semua orang mengangguk melihat ketulusan niat Purple Garden Sect yang ingin berteman dengan Keluarga Yashura.
Dan Sect Master itu melanjutkan lagi. “Tapi tentu saja. Kalau Tuan Muda Shira naksir sama salah satu muridku... Purple Garden Sect pasti mendukung hubungan mereka seratus persen!”
Wanita itu melirik ke arah Shira Yashura, kemudian ke arah Lyla Blackwood.
Dua muda-mudi itu menyembunyikan muka karena malu.